Haul Imam Asy-Syadzili Tahun 2015
Kedungwuni (26/8), Ribuan orang memadati Halaman Ponpes Mambaul Huda Pajomblangan Kedungwuni, Rabu malam (26/8) Jamaah toriqoh syadziliyyah kanzuz sholawat pekalongan dibawah bimbingan mursyid toriqoh Maulana Habib M. Luthfi bin Yahya Pekalongan, menggelar acara Khoul Al-Imam Abu Hasan ‘Ali Asy-syadzili (Pendiri toriqoh syadziliyyah) di Ponpes Mambaul Huda.
Serangkaian acara sudah dimulai sejak Selasa malam (25/8), diawali dengan ziarah ke Makam Al-Habib Hasyim bin Yahya dan Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib Alatas (Sapuro) dan Makam KH. Akrom Khasani (Jenggot, Buaran). Rabu sore acara dilanjutkan dengan Khotmul Qur’an Bin Nadhor oleh Santri-santri Ponpes Mambaul Huda dan bakdal maghrib pembacaan rotibul kubro oleh jamaah rotib desa pajomblangan.
Lepas Isya’ para pengunjung semakin memadati lokasi begitu Pembacaan Maulid Simtuth Duror dimulai oleh para santri dan bertambah meriah dengan diiringi oleh tarian sufi. Pengunjung pun dibuat larut dalam kekhusyukan ketika dilanjutkan Pembacaan Manaqib dan Aurod Toriqoh Syadziliyyah yang dipimpin oleh Ky. Adib Karomi yang juga pengasuh Ponpes Mambaul Huda dan dilanjutkan sambutan beliau selaku sohibul bait, dalam sambutannya beliau menyelipkan cerita tentang Imam Syadzili yang sejak kecil gemar merantau mencari ilmu, mencari mursyid untuk mendapatkan bimbingan sehingga beliau menjadi Sulthonul ‘Auliya. Hal ini tentu sangat kontras dengan perilaku pelajar zaman modern yang cenderung bermalas-malasan
Puncak acara yang ditunggu-tunggu pun tiba, Ust. Mujahidin dan Ust. Azizu Subhan memandu jalannya acara pengajian umum dengan menginformasikan acara yang telah ditempuh sebelumnya. Dalam pengajian umum tersebut panitia dapat menghadirkan dua orang pembicara yaitu KH. Abdul Aziz dari Moga Kab. Pemalang dan Rois ‘Am JATMAN (Jamiyah Ahlith Toriqoh Al-Mu’tabaroh An-nahdliyyah) Maulana Al-Habib Luthfi bin Yahya.
Add caption |
Pukul 23.15 Maulana Al-Habib Luthfi pun memulai tausiyahnya. “Khoul adalah napak tilas ulama sholihin, sejarah agar kita tidak kepaten obor,” terang beliau mengawali tausiyah. Memang benar apa yang beliau sampaikan mengingat zaman sekarang ini banyak orang yang miskin sejarah, melupakan sejarah bahkan malu untuk belajar sejarah bangsa.
Maulana Habi Luthfi |
Nasehat penting yang disampaikan beliau adalah bahwa inti dari pada toriqoh adalah membersihkan hati sehingga sempurna dalam ubudiyyah, toriqoh menjadi sebab kita mendapatkan sabab nasab kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau juga menekankan pentingnya menghormati Kyai Kampung sendiri, karena merekalah yang mengajari kita ilmu agama mulai dari nol, yang menyolati dan mentalqin jika ada orang kampung meninggal, “Maksiat semakin tumbuh karena menyepelakan Kyai sendiri (Kyai kampung),”ujar beliau di akhir tausiyahnya. “Akhirnya maksiat merajalela karena sang kyai kampung tak lagi ditakuti, tak lagi dihormati.” Tutup beliau.
Pengunjung Pria |
Pengunjung Wanita |
Pengasuh Ponpes Mambaul Huda (Ky. Adib Karomi Akrom Khasani) |
http://facebook.com/pp.mambaulhuda
Tags:
Berita Pesantren